Dari Sabang, hingga Merauke
itulah tanah airku
tempat dimana sekian banyak karya tercipta
bersuku - suku
hitam, putih, tinggi pendek
yang bukanlah sebuah alasan bagi bangsa dengan seragam perbedaan ini untuk berkarya
Bukankah "tarian" itu milik kita?
Bukankah "pakaian" itu dari tanah air kita?
dan bukankah "
Saat ini, kita sedang tenggelam
itulah tanah airku
tempat dimana sekian banyak karya tercipta
bersuku - suku
hitam, putih, tinggi pendek
yang bukanlah sebuah alasan bagi bangsa dengan seragam perbedaan ini untuk berkarya
Bukankah "tarian" itu milik kita?
Bukankah "pakaian" itu dari tanah air kita?
dan bukankah "
Saat ini, kita sedang tenggelam
saat karya - karya yang kita punya
sudah tidak lagi dikenal
oleh anak cucu kita
siapa yang salah?!!
siapa?!!!!
bukan mereka, bukan dia, bukan orang - orang itu
pandang diri anda
bisa jadi diri kita sendirilah penyebabnya
tanpa kita sadari,
Kitalah
Kita sendirilah yang mengalihkan diri kita dari rasa cinta akan karya - karya luar biasa negeri ini
Kita tidak mungkin menyalahkan teknologi
berkata "mungkin karena twitter, facebook aku sekarang tidak tau lirik Garuda Pancasila seperti apa"
Dimana perasaan kita,
dimana hati nurani kita? ketika kita hanya bisa menyalahkan keadaan
bukankah kita bisa memilih?!!!!
untuk menjauhi penyebabnya dan mendekati budaya kita sendiri
sudahkah kita mengajak pribadi kita sendiri?
untuk lebih memahami karya - karya nusantara.
Jangan harap bisa mengajarkannya pada mereka
bila kita sendiri tidak memahaminya
bila kita sendiri tidak memahaminya
(puisi ini karya Arfi Ardian dan pernah dilombakan di Lomba puisi SSE 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar