Agama
dan filsafat dua hal yang berbeda tetapi harus sejalan. Agama atau religion
berasal dari kata latin religionem yang
bearti kepatuhan terhadap yang sakral, dan juga ligare yang berarti ikatan. Sementara filsafat dari kata philosophia atau kecintaan terhadap
kebijaksanaan. Agama tanpa filsafat atau pemikiran yang logis sama saja seperti
sesuatu yang ada namun tidak bermakna karena apa yang dilakukan hanya menjadi
sebuah ritual belaka. Filsafat tanpa agama juga sama, terus berpikir dan
berpikir hingga sampai akhirnya tidak akan ditemui batas dari berpikir tersebut
sehingga membuat seseorang seperti orang yang tidak tahu akan arah.
Keyakinan
menurut saya adalah sesuatu yang saya yakini dalam hati, saya ucapkan dengan
kata-kata dan saya lakukan dalam perbuatan nyata. Tuhan menurut saya adalah
sesuatu yang tidak berwujud namun dapat dirasakan, saya merasakan akan hadirnya
Tuhan disetiap kehidupan saya karena nafas yang saya gunakan hingga saya mampu
menulis tulisan ini pun bersumber dari Tuhan. Tuhan memang tidak pernah
menampakan wujudnya kepada saya, namun Ia sangat jelas menampakan kebesarannya
dalam kehidupan saya. Ketika saya merasa tidak yakin akan keberadaan-Nya selalu
Ia memiliki cara untuk menyakinkan saya.
Bagaimana
saya percaya pada Tuhan adalah dengan melihat segala ciptaannya, tidak ada yang
bisa menyaingi Tuhan , Tuhan sangat detail dalam menciptakan sesuatu dan semua
memiliki fungsi tidak ada ciptaan Tuhan yang yang tidak berfungsi. Ketika saya
melihat alam sekitar saya, saya yakin akan Tuhan karena hanya dzat yang maha
kuasa yang mampu menciptakan alam yang sedemikian rupa ini sehingga mampu
dihuni oleh berbagai makhluk. Ketika saya melihat teman atau masyarakat disekitar
saya, saya menyakini akan adanya Tuhan. Coba kita pikirkan dan renungkan Tuhan
dalam menciptakan manusia dengan segala organ dan indera yang berfungsi
sempurna, pernah saya pikirkan seandainya manusia tidak memilki hidung atau
kepala lalu bagaimana bentuk manusia tersebut akan sangat aneh tapi Tuhan
menciptakannya dengan sempurna. Dan Tuhan adalah maha dari segala maha yang
kreatif jika manusia ketika menggambar antara gambar satu dan gambar lainnya
memiliki kesamaan tetapi Tuhan dalam menciptakan setiap manusia selalu setiap
manusia memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing tentu bukan dzat yang
biasa yang mampu menciptakan hal seperti ini.
Seiring
berkembangnya zaman tekhnologi semakin maju, banyak para penemu yang menemukan
sesuatu yang baru seperti dibuatnya helikopter, komputer dll setelah saya
telusuri ternyata Tuhan telah menciptakan hal serupa lebih dahulu bahkan lebih
canggih dari ciptaan manusia. Penciptaan helikopter hampir serupa dengan
penciptaan burung, dan tentu kita tahu burung adalah ciptaan Tuhan. Penciptaan
komputer serupa dengan otak manusia yang mampu bekerja dan menyimpan informasi dan
manusia adalah ciptaanya pula. Berbagai fenomena alam pun menambah keyakinan
saya akan Tuhan bagaimana mungkin di tengah laut terdapat sungai namun hal
tersebut tertulis di kitab yang saya yakini (Q.S Al-furqon:53) dan sekarang
ternyata memang ditemukan bahwa ada sungai di tengah laut meksiko. Banyak
bukti-bukti lain akan kebenaran keyakinan saya yang membuat saya yakin akan
Tuhan saya.
Dalam
ibadah yang diperintahkan oleh agama saya pun sejauh ini saya anggap adalah
sesuatu yang masuk akal. Kenapa kami harus sholat karena sholat selain
merupakan sarana mendekatkan diri kepadaNya juga dapat membuat kami sehat dengan sholat karena
gerakannya juga bisa sebagai olahraga. Menurut saya keyakinan yang saya yakini
banyak hal yang memang sesuai dengan ilmu pengetahuan, akal saya sebagai
manusia dan perkembangan zaman akan apa yang agama saya perintahkan kepada
saya. Dan tentunya hal-hal kecil tersebut juga menjadi landasan cara saya
menyakin Tuhan dalam kehidupan saya.
Dikabulkannya
dan tidak dikabulkannya doa saya pun menjadi cara saya menyakini adanya Tuhan.
Pernah saya merasa saya berada pada suatu masalah yang tidak mungkin bisa saya
selesaikan, namun dengan keyakinan sepenuh hati bahwa Tuhan tidak akan
membiarkan saya terus merasa seperti ini saya pun berdoa dan setelah berdoa
selalu ada ketenangan dalam hati saya, dan ternyata masalah yang sedang saya
hadapi tidak seberat yang saya
bayangkan. Namun tentu tidak semua doa saya dikabulkan oleh-Nya namun dengan
tetap berpikir positif selalu ada rencana Tuhan yang menurut saya sangat indah.
Tuhan mengerti doa saya, ia sangat perhatian terhadap saya meskipun tidak saya
lafazkan lewat kata-kata, meskipun tidak dengan bahasa arab yang baik tetapi
Tuhan tetap mendengarkan dan memilah-milih doa saya mana yang memang saya
butuhkan dan Ia pun mengabulkan. Bersyukur atas apa yang ia berikan juga
merupakan cara saya menyakini Tuhan, ketika saya bersyukur maka ada ketenangan
yang tidak dapat saya gambarkan. Sebagai manusia yang memilki nafsu saya banyak
menginginkan ini dan itu dengan bersyukur sedikit banyak hal tersebut dapat
mengerem nafsu saya dan mempertimbangkan mana yang kebutuhan dan mana yang
keinginan.
Saya
adalah seorang anak berusia 19 tahun, saya lahir di keluarga muslim. Memang
sedari kecil saya di ajarkan untuk menjadi seorang muslim akan tetapi hal
tersebut bukan bearti bahwa keyakinan saya terhadap agama saya hanya disebabkan
oleh karena didikan dan keturunan saja. Saya sholat bukan karena orang tua
mengajarkan saya untuk sholat, saya sholat karena saya merasa itulah kewajiban saya. Alangkah
sombongnya saya di nafas yang telah Ia berikan kepada saya selama ini tidak
pernah saya sisihkan untk mengingatnya, dalam beribadah jujur saya tidak pernah
berpikir tentang surga dan neraka. Saya belajar apa itu surga, saya belajar apa
itu neraka namun ketika saya beribadah tak pernah saya fokuskan untuk
mendapatkan surga. Saya anggap ibadah saya adalah kewajiban saya, seperti
halnya hak saya telah dipenuhi oleh-Nya maka saya pun harus menunaikan
kewajiban saya. Dalam melakukan ibadah pun saya tetap berpikir itu masuka akal
atau tidak. Seperti banyaknya tradisi-tradisi zaman dahulu yang mengatasnamakan
agama, ketika saya anggap tradisi tersebut tidak sesuai dengan akal pikiran
saya dan tradisi tersebut juga tidak ada di al-qur’an dan sunah nabi maka saya
tidak akan melakukan tradisi-tradisi seperti itu.
Mengapa
saya percaya Tuhan? Pertanyaan yang mudah namun sulit untuk dijawab. Saya butuh
Tuhan dalam kehidupan saya oleh karena itu saya percaya akan adanya Tuhan
tersebut. Saya butuh tujuan dan Tuhan menjadi tujuan saya oleh karena itu juga
saya percaya pada Tuhan. Saya percaya
kehidupan, kematian, alam, manusia, hewan, tumbuhan dan semua makhluk
tidak mungkin ada dengan sendirinya pasti ada yang menciptakan oleh sebab itu
saya percaya akan adanya Tuhan. Tuhan bagi saya tidak dapat saya gambarkan
apalagi saya jelaskan, Tuhan ada di hati saya dan tidak ada satu kata pun yang
dapat mewakili akan keberadaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar