Kamis, 29 November 2012

Tak Dapat Dilihat Namun Dapat Dirasa


Agama dan filsafat dua hal yang berbeda tetapi harus sejalan. Agama atau religion berasal dari kata latin religionem yang bearti kepatuhan terhadap yang sakral, dan juga ligare yang berarti ikatan. Sementara filsafat dari kata philosophia atau kecintaan terhadap kebijaksanaan. Agama tanpa filsafat atau pemikiran yang logis sama saja seperti sesuatu yang ada namun tidak bermakna karena apa yang dilakukan hanya menjadi sebuah ritual belaka. Filsafat tanpa agama juga sama, terus berpikir dan berpikir hingga sampai akhirnya tidak akan ditemui batas dari berpikir tersebut sehingga membuat seseorang seperti orang yang tidak tahu akan arah.
Keyakinan menurut saya adalah sesuatu yang saya yakini dalam hati, saya ucapkan dengan kata-kata dan saya lakukan dalam perbuatan nyata. Tuhan menurut saya adalah sesuatu yang tidak berwujud namun dapat dirasakan, saya merasakan akan hadirnya Tuhan disetiap kehidupan saya karena nafas yang saya gunakan hingga saya mampu menulis tulisan ini pun bersumber dari Tuhan. Tuhan memang tidak pernah menampakan wujudnya kepada saya, namun Ia sangat jelas menampakan kebesarannya dalam kehidupan saya. Ketika saya merasa tidak yakin akan keberadaan-Nya selalu Ia memiliki cara untuk menyakinkan saya.

Bagaimana saya percaya pada Tuhan adalah dengan melihat segala ciptaannya, tidak ada yang bisa menyaingi Tuhan , Tuhan sangat detail dalam menciptakan sesuatu dan semua memiliki fungsi tidak ada ciptaan Tuhan yang yang tidak berfungsi. Ketika saya melihat alam sekitar saya, saya yakin akan Tuhan karena hanya dzat yang maha kuasa yang mampu menciptakan alam yang sedemikian rupa ini sehingga mampu dihuni oleh berbagai makhluk. Ketika saya melihat teman atau masyarakat disekitar saya, saya menyakini akan adanya Tuhan. Coba kita pikirkan dan renungkan Tuhan dalam menciptakan manusia dengan segala organ dan indera yang berfungsi sempurna, pernah saya pikirkan seandainya manusia tidak memilki hidung atau kepala lalu bagaimana bentuk manusia tersebut akan sangat aneh tapi Tuhan menciptakannya dengan sempurna. Dan Tuhan adalah maha dari segala maha yang kreatif jika manusia ketika menggambar antara gambar satu dan gambar lainnya memiliki kesamaan tetapi Tuhan dalam menciptakan setiap manusia selalu setiap manusia memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing tentu bukan dzat yang biasa yang mampu menciptakan hal seperti ini.
Seiring berkembangnya zaman tekhnologi semakin maju, banyak para penemu yang menemukan sesuatu yang baru seperti dibuatnya helikopter, komputer dll setelah saya telusuri ternyata Tuhan telah menciptakan hal serupa lebih dahulu bahkan lebih canggih dari ciptaan manusia. Penciptaan helikopter hampir serupa dengan penciptaan burung, dan tentu kita tahu burung adalah ciptaan Tuhan. Penciptaan komputer serupa dengan otak manusia yang mampu bekerja dan menyimpan informasi dan manusia adalah ciptaanya pula. Berbagai fenomena alam pun menambah keyakinan saya akan Tuhan bagaimana mungkin di tengah laut terdapat sungai namun hal tersebut tertulis di kitab yang saya yakini (Q.S Al-furqon:53) dan sekarang ternyata memang ditemukan bahwa ada sungai di tengah laut meksiko. Banyak bukti-bukti lain akan kebenaran keyakinan saya yang membuat saya yakin akan Tuhan saya.
Dalam ibadah yang diperintahkan oleh agama saya pun sejauh ini saya anggap adalah sesuatu yang masuk akal. Kenapa kami harus sholat karena sholat selain merupakan sarana mendekatkan diri kepadaNya juga dapat  membuat kami sehat dengan sholat karena gerakannya juga bisa sebagai olahraga. Menurut saya keyakinan yang saya yakini banyak hal yang memang sesuai dengan ilmu pengetahuan, akal saya sebagai manusia dan perkembangan zaman akan apa yang agama saya perintahkan kepada saya. Dan tentunya hal-hal kecil tersebut juga menjadi landasan cara saya menyakin Tuhan dalam kehidupan saya.
Dikabulkannya dan tidak dikabulkannya doa saya pun menjadi cara saya menyakini adanya Tuhan. Pernah saya merasa saya berada pada suatu masalah yang tidak mungkin bisa saya selesaikan, namun dengan keyakinan sepenuh hati bahwa Tuhan tidak akan membiarkan saya terus merasa seperti ini saya pun berdoa dan setelah berdoa selalu ada ketenangan dalam hati saya, dan ternyata masalah yang sedang saya hadapi  tidak seberat yang saya bayangkan. Namun tentu tidak semua doa saya dikabulkan oleh-Nya namun dengan tetap berpikir positif selalu ada rencana Tuhan yang menurut saya sangat indah. Tuhan mengerti doa saya, ia sangat perhatian terhadap saya meskipun tidak saya lafazkan lewat kata-kata, meskipun tidak dengan bahasa arab yang baik tetapi Tuhan tetap mendengarkan dan memilah-milih doa saya mana yang memang saya butuhkan dan Ia pun mengabulkan. Bersyukur atas apa yang ia berikan juga merupakan cara saya menyakini Tuhan, ketika saya bersyukur maka ada ketenangan yang tidak dapat saya gambarkan. Sebagai manusia yang memilki nafsu saya banyak menginginkan ini dan itu dengan bersyukur sedikit banyak hal tersebut dapat mengerem nafsu saya dan mempertimbangkan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.
Saya adalah seorang anak berusia 19 tahun, saya lahir di keluarga muslim. Memang sedari kecil saya di ajarkan untuk menjadi seorang muslim akan tetapi hal tersebut bukan bearti bahwa keyakinan saya terhadap agama saya hanya disebabkan oleh karena didikan dan keturunan saja. Saya sholat bukan karena orang tua mengajarkan saya untuk sholat, saya sholat karena saya  merasa itulah kewajiban saya. Alangkah sombongnya saya di nafas yang telah Ia berikan kepada saya selama ini tidak pernah saya sisihkan untk mengingatnya, dalam beribadah jujur saya tidak pernah berpikir tentang surga dan neraka. Saya belajar apa itu surga, saya belajar apa itu neraka namun ketika saya beribadah tak pernah saya fokuskan untuk mendapatkan surga. Saya anggap ibadah saya adalah kewajiban saya, seperti halnya hak saya telah dipenuhi oleh-Nya maka saya pun harus menunaikan kewajiban saya. Dalam melakukan ibadah pun saya tetap berpikir itu masuka akal atau tidak. Seperti banyaknya tradisi-tradisi zaman dahulu yang mengatasnamakan agama, ketika saya anggap tradisi tersebut tidak sesuai dengan akal pikiran saya dan tradisi tersebut juga tidak ada di al-qur’an dan sunah nabi maka saya tidak akan melakukan tradisi-tradisi seperti itu.
Mengapa saya percaya Tuhan? Pertanyaan yang mudah namun sulit untuk dijawab. Saya butuh Tuhan dalam kehidupan saya oleh karena itu saya percaya akan adanya Tuhan tersebut. Saya butuh tujuan dan Tuhan menjadi tujuan saya oleh karena itu juga saya percaya pada Tuhan. Saya percaya  kehidupan, kematian, alam, manusia, hewan, tumbuhan dan semua makhluk tidak mungkin ada dengan sendirinya pasti ada yang menciptakan oleh sebab itu saya percaya akan adanya Tuhan. Tuhan bagi saya tidak dapat saya gambarkan apalagi saya jelaskan, Tuhan ada di hati saya dan tidak ada satu kata pun yang dapat mewakili akan keberadaanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar